Menurut Pakar Ekonomi Indonesia, Faisal Basri pada acara diskusi dengan
pemaparannya Tinjauan Makro Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia 2012 di
Jakarta, Selasa (7/2/2012).Emiten sektor properti akan membaik seiring dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan kinerja saham property juga tidak akan "bubble" (menggelembung).
Prediksi ini di perkirakan oleh Faisal Basri dilatarbelakangi oleh
tingkat pertumbuhan populasi penduduk Indonesia yang diiringi oleh
pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara signifikan akan memberikan
dorongan terhadap permintaan perumahan yang tinggi.
Menurut Faisal, salah satu saham dalam negeri yang diperkirakan masih
dapat terus tumbuh pada dekade 2012 di industri pasar modal berkaitan
dengan populasi penduduk di Indonesia adalah properti. Ia
mengutarakan, saham perusahaan pada sektor itu akan terus diminati
pelaku pasar saham seiring dengan terus meningkatnya pertumbuhan
populasi penduduk di dalam negeri.
"Sektor saham yang berkaitan dengan populasi, seperti property, konstruksi, dan perdagangan diperkirakan yang akan menggerek bursa tetap positif," kata Faisal Basri
"Populasi penduduk Indonesia diiring dengan pertumbuhan ekonomi yang
meningkat akan mendorong permintaan perumahan tinggi dan ruang
perkantoran. Dengan demikian, pertumbuhan pendapatan emitennya juga akan
meningkat," kata Faisal lebih lanjut.
Ia mengemukakan, meningkatnya sektor properti nantinya akan diiringi
dengan sektor konstruksi dan perdagangan. Sektor itu juga merupakan
salah satu pendorong pertumbuhan dalam negeri.
Faisal menambahkan, Indonesia merupakan negara berkembang yang
pertumbuhannya paling tingi di dunia, yakni sebesar 7,4 persen sepanjang
2011 hingga awal Februari 2012.
"Berdasarkan riset, pertumbuhan Indonesia sebesar 7,4 persen per 1
Januari 2011 hingga 1 Februari 2012. Jadi, Indonesia masih dapat
bertahan meski kondisi global tengah bergejolak," ujar Faisal
Sumber : SeputarIndonesia.com